Rabu, 09 Mei 2018

Review Buku ke-3 Siswa SMPN 2 Cipeundeuy Subang


Dekripsi Model’’AIH’’
 
Nama:Riko Asmad.R                          
Kelas VIIA SMPN 2 Cipeundeuy                

Bingkisan Petir
Penulis:Korrie Layun Rampan, Ed.

ALASAN
           Saya tertarik dengan judulnya, covernya memang sederhana tapi membuat saya ingin membacanya. Di dalamnya banyak hikmah yang dapat diambil karena buku ini berisi cerpen-cerpen.

ISI BUKU
        Kumpulan cerpen ini memamerkan panorama sastra Indonesia yang ada di Kalimantan Timur. Setiap cerpen temanya berbeda tetapi banyak persamaan karena menggambarkan adat, perjalanan hidup, dan budaya yang ada disana.

HIKMAH
Setiap daerah mempunyai perbedaan adat di lingkungannya masing-masing tapi itu bukan berarti kita bermusuhan. Kita juga harus menghargai mereka yang berbeda dari kita karena perbedaan untuk menyatukan bukan memisahkan.



Nama  :Yuyun Yulia                                                
Kelas   : VIIIA SMPN 2 Cipeundeuy                  

Cahaya Cinta Pesantren
Penulis: Ira Madan

ALASAN
       Alasan saya membaca novel Cahaya Cinta Pesantren,karena ingin mengetahui sebuah cerita bergenre religi yang mengajarkan berkehidupan beragama,dan beruntungnya novel ini sudah difilmkan.

ISI BUKU
Menjelaskan seorang perempuan bernama Marshila Silalahi yang terpaksa masuk pesantren karena dipaksa oleh orang tuanya,lebih tepatnya oleh mamaknya.suatu dewasa shila menikah dengan ustad rifqie pria idolanya sewaktu dipondok dulu.Setelah mempunyai anak shila mendapati musibah dan meminta suaminya untuk berpoligami dengan sahabatnya.

HIKMAH
    Cerita tersebut memberikan pelajaran,bahwa hidup selalu penuh dengan tantangan disetiap periodenya dan juga menyimpulkan bahwa sesungguhnya cinta hakiki itu adalah cinta kepada sang pemilik cinta itu sendiri.



Nama         : Tia Wati                                        
Kelas          : VIIA SMPN 2 Cipeundeuy        

“Anak-anak Bukit Purwa”
Penulis: Yuliadi Soekardi

ALASAN
Pertama saya melihat buku ini saya segera membacanya. Cavernya bagus dan menarik.

ISI BUKU
Jika kamu berkunjung ke Desa Purwadadi, kamu bias melihat sebuah bukit, orang-orang sering menyebut bukit itu bukit purwa. Jika senja hari, kamu bias melihat beberapa orang gembala yang sedang mengiringdomba-dombanya untuk memakan rumput muda disana. Mereka sering sekali bermain bersama. Saat itu mereka sedang bernyanyi lagu timor, dan tidak lama saat itu Bapak kepala desa Purwadadi datang dan berbincang bersama anak-anak itu bernama Ahmad, Arsyad, Iyo, Abu, dan seno. Sedangkan bapak kepala desa itu bernama pak Sujai. Mereka berbagi cerita secara bersama-sama di tengah-tengah bukit purwa.

HIKMAH
Saya bias belajar mandiri dari buku cerita ini. Saya juga bias belajar untuk tidak putusasa untuk terus belajar meskipun mereka seorang pengembala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar